[Medan Bisnis Daily] Generasi
Mahasiswa Ilmiah Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah (Gemail
UMN-Aw) mengadakan sebuah program pembelajaran yang dinamakan dengan
Mentoring Riset. Presiden Gemail UMN Aw Akum Laksana Situmorang
mentoring riset ini adalah wadah tempat mahasiswa untuk berdiskusi
membahas mengenai penelitian keilmiahan, yang mungkin dalam proses
pembelajaran di dalam kelas kurang terjadi secara intens.
"Mentoring riset ini adalah program, dimana nantinya mahasiswa-mahasiswa yang aktif dalam dunia keilmiahan akan dibagi dan dikumpulkan dalam kelompok-kelompok yang selanjutnya kelompok itu membahas seputar masalah mengenai riset, tiap kelompok mendapat 1 tutor, kegiatan ini juga diadakan tiap minggunya," papar Akum Laksana Situmorang.
Sebelum mengikuti mentoring riset ini mahasiswa diharuskan untuk mengikuti beberapa prosedur yang sudah ditetapkan dari pihak Gemail, termasuk pendaftaran yang bisa dilakukan dari tanggal 25 sampai 30 Mei, sedangkan untuk pertemuan diskusi perdana dilakukan pada tanggal 31 Mei dan akan dilakukan secara rutin, setelah pertemuan perdana, para mahasiswa yang telah terdaftar akan dibagi kelompok sesuai bidang masing-masing, program ini juga bertujuan sebagai wadah untuk mahasiswa agar mereka dapat mempersiapkan diri dalam perlombaan-perlombaan ilmiah seperti program kreativitas mahasiswa (PKM), Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), serta perlombaan esay lainnya minimal nantinya mereka tidak kesulitan lagi dalam menyusun skripsi, bahkan bisa menghasilkan skripsi yang baik," ujar Akum.
Dengan kenyataan bahwa Indonesia masih minim karya-karya ilmiah yang dihasilkan kaum intelektual, khususnya dari pihak mahasiswa yang paling diharapkan dalam hal pembangunan bangsa, inilah yang mendasari Gemail untuk membuat program mentoring riset.
"Kita ketahui bersama bahwa Indonesia memerlukan karya-karya dari kaum intelektual khususnya mahasiswa dalam segi penelitian untuk membawa Indonesia dari negara yang berkembang ke negara yang maju, ditambah juga sebenarnya banyak dana yang digelontorkan pemerintah untuk kegiatan riset, namun banyak juga SDM yang belum memadahi, itulah yang menjadi alasan kami untuk membuat program mentoring riset ini, dengan harapan Gemail mampu menjadi wadah ilmiah yang siap berperan aktif dalam menghasilkan SDM yang lebih berkompeten." jelas Akum ketika diwawancari di kediamannya.
Sejauh ini sosialisasi yang dilakukan pihak Gemail sudah cukup gencar dilakukan melalui media sosial dan juga brosur yang banyak tersebar di mading-mading kampus, respon yang diberikan juga bermacam-macam, "kalau tanggapan mahasiswa melalui media sosial sebenarnya banyak, namun yang benar-benar serius untuk mengikuti mentoring riset ini memang masih membutuhkan promosi yang lebih gencar lagi, dikarenakan iklim ilmiah di kampus belum terlalu menyeluruh," ujarnya.
Evaluasi juga terus dilakukan dari pihak Gemail demi keberhasilan program mentoring riset ini, terlepas dari itu semua, Akum mengakui kendala demi kendala tetap mereka dapati "organisasi Gemail itu belum termasuk salah satu UKM internal di kampus kami, jadi kami sering terkendala dengan fasilitas dan sosialisasi yang jadi lebih terbatas, namun kami tetap berusaha untuk dapat menyikapi semua itu dengan baik, alternatif-alternatif terus kami lakukan sampai akhirnya Gemail menjadi UKM yang legal di UMN-Aw dan ruang gerak dari Gemail sendiri menjadi lebih luas," paparnya.
Dengan optimalisasi kinerja di berbagai lini dan segi diharapkan mentoring riset ini mampu ikut serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi riset ilmiah, khususnya dalam lingkup mahasiswa, untuk selanjutnya dapat ditingkatkan sampai pada lingkup masyarakat, "saya pribadi berharap semoga mentoring riset ini mampu menjadi motor program keilmiahan mahasiswa yang berkesinambungan untuk mengembangkan potensi akademik di bidang penelitian ilmiah," ujar Akum menutup wawancara siang itu.
(sahri ardalina/m taufik nasution)
"Mentoring riset ini adalah program, dimana nantinya mahasiswa-mahasiswa yang aktif dalam dunia keilmiahan akan dibagi dan dikumpulkan dalam kelompok-kelompok yang selanjutnya kelompok itu membahas seputar masalah mengenai riset, tiap kelompok mendapat 1 tutor, kegiatan ini juga diadakan tiap minggunya," papar Akum Laksana Situmorang.
Sebelum mengikuti mentoring riset ini mahasiswa diharuskan untuk mengikuti beberapa prosedur yang sudah ditetapkan dari pihak Gemail, termasuk pendaftaran yang bisa dilakukan dari tanggal 25 sampai 30 Mei, sedangkan untuk pertemuan diskusi perdana dilakukan pada tanggal 31 Mei dan akan dilakukan secara rutin, setelah pertemuan perdana, para mahasiswa yang telah terdaftar akan dibagi kelompok sesuai bidang masing-masing, program ini juga bertujuan sebagai wadah untuk mahasiswa agar mereka dapat mempersiapkan diri dalam perlombaan-perlombaan ilmiah seperti program kreativitas mahasiswa (PKM), Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), serta perlombaan esay lainnya minimal nantinya mereka tidak kesulitan lagi dalam menyusun skripsi, bahkan bisa menghasilkan skripsi yang baik," ujar Akum.
Dengan kenyataan bahwa Indonesia masih minim karya-karya ilmiah yang dihasilkan kaum intelektual, khususnya dari pihak mahasiswa yang paling diharapkan dalam hal pembangunan bangsa, inilah yang mendasari Gemail untuk membuat program mentoring riset.
"Kita ketahui bersama bahwa Indonesia memerlukan karya-karya dari kaum intelektual khususnya mahasiswa dalam segi penelitian untuk membawa Indonesia dari negara yang berkembang ke negara yang maju, ditambah juga sebenarnya banyak dana yang digelontorkan pemerintah untuk kegiatan riset, namun banyak juga SDM yang belum memadahi, itulah yang menjadi alasan kami untuk membuat program mentoring riset ini, dengan harapan Gemail mampu menjadi wadah ilmiah yang siap berperan aktif dalam menghasilkan SDM yang lebih berkompeten." jelas Akum ketika diwawancari di kediamannya.
Sejauh ini sosialisasi yang dilakukan pihak Gemail sudah cukup gencar dilakukan melalui media sosial dan juga brosur yang banyak tersebar di mading-mading kampus, respon yang diberikan juga bermacam-macam, "kalau tanggapan mahasiswa melalui media sosial sebenarnya banyak, namun yang benar-benar serius untuk mengikuti mentoring riset ini memang masih membutuhkan promosi yang lebih gencar lagi, dikarenakan iklim ilmiah di kampus belum terlalu menyeluruh," ujarnya.
Evaluasi juga terus dilakukan dari pihak Gemail demi keberhasilan program mentoring riset ini, terlepas dari itu semua, Akum mengakui kendala demi kendala tetap mereka dapati "organisasi Gemail itu belum termasuk salah satu UKM internal di kampus kami, jadi kami sering terkendala dengan fasilitas dan sosialisasi yang jadi lebih terbatas, namun kami tetap berusaha untuk dapat menyikapi semua itu dengan baik, alternatif-alternatif terus kami lakukan sampai akhirnya Gemail menjadi UKM yang legal di UMN-Aw dan ruang gerak dari Gemail sendiri menjadi lebih luas," paparnya.
Dengan optimalisasi kinerja di berbagai lini dan segi diharapkan mentoring riset ini mampu ikut serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi riset ilmiah, khususnya dalam lingkup mahasiswa, untuk selanjutnya dapat ditingkatkan sampai pada lingkup masyarakat, "saya pribadi berharap semoga mentoring riset ini mampu menjadi motor program keilmiahan mahasiswa yang berkesinambungan untuk mengembangkan potensi akademik di bidang penelitian ilmiah," ujar Akum menutup wawancara siang itu.
(sahri ardalina/m taufik nasution)
Comments
Post a Comment