Sepasang mata bagaikan lautan

Jujur Aku mengagumimu, sebatas itu.
Aku memang suka menulis.
Namun, tulisanmu justru lebih indah dengan tarian kata-kata imajinatif fiksimu.
Walau diriku bukan seoreng petualang sejati.
Namun, diriku seakan-akan menjadi Robinson Crusoe  sang penjelajah lautan lepas.
Saat mata itu terlihat, mata bagaikan lautan tak bertepi. Ingin rasanya mengarunginya.
Namun, hati ini seakan melemah merasakan terpaan angin laut itu. jantung ini pun masih lemah untuk memompa saat mengayuh sampat hingga sampai ke tepian hati.
Betapa bodohnya jika aku hanya sebatas mengagumimu. Namun, cukuplah itu.
Karena aku hanya ingin ikatan yang suci.
Agar kekagumanku tak terperosok kelembah dosa yang lebih dalam. Agar tak menjadi sebatas Air Es atau Air hangat yang enak diminum disaat dingin atau hangat saja.
Namun, kekaguman ini menjadi "mata air" kebahagiaan" untuk bekal ke syurga.
Suatu saat akan ku pinang lautan itu dengan suatu kata. kata yang dimana ketika diawali dengan kata itu akan mendapatkan keberkahan, yaitu Kupinang kau dengan bismillah.

Comments