Akhir-akhir ini Dunia dikejutkan dengan Isu penyadapan dan Spionase yang dilakukan Amerika Serikat kesejumlah negara sahabat Di beberapa negara Eropa. Tak terkecuali dengan negara kita, isu ini juga sampai ke ke Indonesia dengan isu penyadapan Australia terhadap Indonesia. Penyadapan Australia terhadap Indonesia memang telah melanggar konvensi internasional terkait hal privasi para petinggi negara dan kedaulatan negara yang disadap. seperti berita yang telah terlansir di situs OkeZone.com, badan inteljen Australia telah berhasil menyadap pembicaraan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Agustus 2009. Penyadapan yang dilakukan selama 15 hari ini juga dilakukan terhadap sejumlah tokoh penting di Indonesia.
Sedikitnya ada 10 tokoh petinggi negeri ini yang disadap oleh Inteljen Australia yaitu Presiden SBY, Ibu Any Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Jusuf Kalla, Dino Patti Djalal, Andi Mallaranggeng, Hatta Rajasa, Sri Mulyani, Widodo Adi Sucipto dan Sofyan Djalil. Atas tindakan Australia, Menlu Martiny Natalegawa menyatakan Inteljen Australia seperti "PAC MAN (permainan Games 80an)" yang menyerap semuanya tanpa henti.Saat ini, Indonesia telah menarik Duta Besar (DUBES) Indonesia Bicara kedaulatan, semua negara memiliki kedaulatan yang mutlak terhadap wilayah teritorial masing-masing. Menurut saya, yang dipermasalahkan bukan soal kedaulatan Indonesia terhadap negaranya dimata dunia. Karena Indonesia adalah negara yang berdaulat yang termaktub didalam Konstitusi (UUD 1945) dan dasar negara kita (Pancasila). Yang terpenting adalah membangun kembali negara Indonesia yang berkualitas. Dengan begitu, Indonesia akan mendapatkan kedaulatan sebenarnya. Kita mulai dari Hukum yang adil, Pendidikan yang merata, kesehatan yang menyeluruh dan Indonesia akan makmur dan sejahtera.
Kalau indonesia disadap Australia, Indonesia Bisa apa?
Tidak bisa berbuat apa-apa, itu jawabnya. Jika Indonesia telah memiliki negara yang berkualitas dengan kedaulatan sesungguhnya, Indonesia akan Bisa lakukan apa saja untuk menunjukan kedaulatan dimata dunia. Kita sekarang hanya bisa "Marah", Marahnya hanya "merepet" saja. Itu pertanda kita tidak bisa berbuat apa apa yang mengindikasikan Indonesia belum mendapatkan negara yang berkualitas. Dengan kondisi begitu, sebagai generasi muda bisa melakukan banyak hal sebagai ujung tombak bangsa ini. Kita bisa berkaca dengan Korea Utara, walau dunia barat "Kurang suka" dengan KORUT dan mendukung musuh prang saudaranya, Korea Selatan (KORSEL). Namun, Korut dengan dukungan China dan kekuatan Nuklir, mereka bisa menunjukan kedaulatan mereka.
Jadi Indonesia punya apa?
itulah pertanyaannya sekarang. Indonesia memiliki Sumber daya alam (SDA) dan budaya yang Indah. namun, cenderung telah dileberalisasi kepihak asing. Mulai dari Air, Tambang, Hutan telah dilebaralisasi kepihak asing. Kalau bicara kedaulatan, Hal ini justru memperlemah Kedaulatan negeri ini.
Akum Laksana SitumorangPresident GEMAIL UMN AL-Washliyah
Ketua Devisi HUMAS PK KAMMI UMN AW
Jurusan Pendidikan Fisika Semester 5 di UMN AL-Washliyah Medan.
Comments
Post a Comment