Urgensi Pencitraan Humas Gerakan

                Dakwah adalah menyeru dan menyampaikan kebaikan kepada manusia. Maka, dalam menyeru dan menyampaikan dakwah, Komunikasi merupakan hal yang paling urhen untuk seorang Penda’i. Dalam mengkomunikasikan seorang dai dan objek dakwahnya sangat memerlukan suatu lembaga yang dinamakan Publik Relation (PR).
                Dalam tugasnya,  PR sangatlah penting untuk penyampaian syiar seorang dai. Karena PR memiliki hal yang amat frontal dari lembaga yang lain yaitu berhubungan langsung dengan objek dakwahnya. Oleh karena itu, terlepas dari dakwah fardiyah , terjamah atau tidaknya objek dakwah bukan semata-mata kesalahan atau keberhasilan dari Kaderisasi. Akan tetapi, pertanyaannya kembali apa fungsi humas (PR) sebenarnya?. Secara garis besar, Publik Relation (PR) itu sendiri memiliki peranan sebagai perwajahan, pengejembatan, dan Frontliner antara kita sebagai da’I dengan objek (stakeholder) dakwah kita.
                Disinilah Kinerja PR sangat dibutuhkan fungsinya dalam pencitran gerakan dakwah.  Dalam hal ini, humas harus memiliki komunikasi dua arah antara pendakwah (da’i) dan objek daknya. Humas Gerakan sedikitnya memiliki tugas yaitu:
·         Positive image building (Pencitraan)
Positive image building yaitu sesuai dengan artinya, Humas memiliki tugas untuk membangun citra positive karena humas merupakan perwajahan organisasi. Jika kinerja Humas bagus dan jelas ranah kerjanya maka citra gerakan tersebut akan linear mengikut kejelasan Humasnya.
Didalam al-qur’an telah diceritakan juga tentang kisah nabi Yusuf yang ingin dikembalikan nama baiknya dari fitnah wanita yang terpesona dengan dirinya. Dia ingin mengembalikan citranya untuk mempermudah jalan dakwahnya Yaitu dalam syurah  Qs. Yusuf 12: 50-52.
Dan raja berkata, “ bawalah dia padaku.” Ketika utusan itu dating kepadanya, dia (Yusuf) berkata, “kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan kepadanyabagaimana halnya perempuan-perempuan yang telah melukaitangannya. Sungguh, tuhanlu maha mengetahui tipudayanya.” Dia (Raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu). “bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukannya?”. Mereka berkata, “maha sempurna allah, kami tidak mengetahi keburukanya.”  Istrinya Al-Aziz berkata, “ sekarang sudah jelaslah sudahkebenaran itu, alu lah yang menggoda dan meranyunya dan dia sesungguhnya  dia termasuk orang yang benar.” (Yusuf berkata),” yang demikian itu agar dia (Aziz) mengetahui bahwa aku tidak pernah menghianatinya ketika dia tidak ada dirumah. Dan allah tidak meridhai tipu daya orang-orang berkhianat.

Dari kondisi demikian, Nabi Yusuf atas kuasa Allah Swt. Menafsirkan teka-teki mimpi dari sang raja. Kemudian, Nabi Yusuf tahu bahwa dia akan dipanggil oleh Sang Raja karena ia sangat dibutuhkan untuk merancang plan untuk kerajaan dari arti mimpi tersebut. Disini juga menjelaskan sebuah pencitraan suatu gerakan juga harus memiliki Bargaining Potition untuk menunjang kepastian citra gerakan itu sendiri. Nabi Yusuf juga sadar bahwa walaupun dia telah berjasa membantu kerajaan, akan tetapi masih menyisakan image negative pada dirinya. Hal itu akan menghalangi agenda dakwah dan kenegaraannya. Oleh karena itu Nabi yusuf meminta agar membersihkan nama baiknya ditengah masyarakat. Kisah nabi Yusuf ini membuktikan bahwa dalam setiap agenda dakhwah ataupun aktifitas gerakan kita harus memperhatikan image  gerakan.

·         Networking
وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ     (٢٠) اتَّبِعُوا مَنْ لا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ       (٢١)
20. Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas[17] dia berkata, "Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.
21. [18]Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu[19]; dan [20]mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Yasin Ayat 20-21)

Dijelaskan bahwa, ada nabi diutus oleh allah ut

·         Jurnalisme Hud hud
  وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ (٢٠)لأعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لأذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ (٢١)فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِينٍ (٢٢
Terjemah Surat An Naml Ayat 20-22
20. Dan dia memeriksa[17] burung-burung[18] lalu berkata, "Mengapa aku tidak melihat hud-hud[19], apakah ia termasuk yang tidak hadir[20]?
21. [21]Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas[22].”
22. Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud)[23], lalu ia berkata, "Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba’[24] membawa suatu berita penting yang meyakinkan.



Comments