Poto bersama korban Sinabung dan Mahasiswa UMN Al-Washliyah |
Pada Minggu (15/9), Gunung Sinabung meletus untuk pertama kalinya tepatnya pada pukul 3 dinihari. dan disusul dengan letusan susulaan tepat pukul 12.15 pada hari Selasa (17/9). Letusan menghasilkan asap bercampur abu vulkanik yang menyebar ke sejumlah desa. Akibatnya, pengungsian pun terjadi. Pada hari ini, jumlah pengungsian sebanyak 13.038 jiwa yang tersebar di 23 titik.
Beberapa titik pengungsian Sinabung diantara lain di Masjid Agung Kabanjahe dan Masjid Istihror Berastagi. Beberapa relawan langsung turut membantu mengevakuasi korban letusan Gunung Sinabung ini diantaranya: Rumah Zakat, KAMMI, PKPU, Dompet Duafa dan tak terkecuali Mahasiswa FKIP UMN Al-Washliyah yang berketapan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
Salah Satu Pengurus KAMMI UMN yang sedang bertugas PPL disana (Mirnawati Batubara) mengungkapkan bahwa anak anak pengungsian Sinabung masih merasakan trauma dengan kejadian yang menerpa mereka, "Kecemasan dan trauma dimuka mereka masih ada. tapi, kami berusaha untuk membantu mereka semampu kami", pungkasnya. Di Pengungsian para relawan memiliki peran masing masing seperti dari Rumah Zakat yang memberikan bantuan pengobatan, PKPU membantu proses pengungsian dan Mahasiswa PPL UMN Al-Washliyah membantu bersih bersih, memasak makanan bersama ibuk-ibuk pengungsian dan menghibur anak-anak untuk menghilangkan trauma mereka dengan Sinabung. Namun, sekarang kondisi Sinabung relatif sudah kondusif dan para pengungsi sudah bisa pulang.
Berikut Photo-photo Kegiatan salah satu pengurus PK KAMMI UMN Al-Washliyah saat paska letusan Gunung Sinabung yang sedang melaksanakan PPL:
Menanyakan langsung apa yang bisa dibantu oleh Relawan |
Kecerian anak-anak korban letusan Gunung Sinabung yang di hibur oleh Relawan Mahasiswa PPL UMN Al-Washliyah |
Mahasiswa UMN AL-Washliyah turut andil memainkan peran untuk Sinabung |
Gerakan KAMMI UMN Mengajar di "aksikan" di Sinabung |
Pengarahan Relawan PPL UMN Al-Washliyah untuk Sinabung oleh Salah satu Pengurus PK KAMMI UMN
(Akum Laksana Situmorang)
|
Comments
Post a Comment