Pada hakikatnyaa manusia terlahir secara fitrah kedua. Membawa segudang bibit potensi yang siap untuk ditumbuh kembangkan oleh yang empunya. Masa muda adalah masa keemasan bagi potensi semua makhluk hidup termasuk manusia. Namun, banyak halangan sehingga potensi itu tidak dapat dikembangkan salah satunya mental block. “aku pingin kali, tapi belum siap untuk itu”, “ah, mana bisa aku itu. Aku apalah”, dan banyak pernyataan yang menunjukan ketinggian keinginan akan tetapi mental block membatasinya. Mental block sebenarnya diciptakan oleh diri kita sendiri dan didukung oleh lingkungan sekitar. Sebenarnya kita juga menangkal mental block tadi, dengan mental spirit. “ ya, aku bias”, “aku akan mencoba untuk belajar untuk itu” dan lain lain. Itu semua adalah pernyataan-pernyataan mental spirit yang akan memompa semangat kita untuk banyak berkarya. Dengan mental spirit otomatis hormon seretonim dalam tubuh kita akan terproduksi oleh otak. maka otak akan relaks dan mudah untuk memunculkan ide-ide yang cemerlang.
Kata “berkarya” dewasa ini, merupakan kata yang cukup populer masyarakat. Mungkin kita sering dengar kata petuah dari seorang mantan presiden Amerika Serikat,:
Kata “berkarya” dewasa ini, merupakan kata yang cukup populer masyarakat. Mungkin kita sering dengar kata petuah dari seorang mantan presiden Amerika Serikat,:
“jangan tanyakan apa yang telah diberikan oleh Negara kepada kamu (rakyat), tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada Negara”
Jhon F. kenedy-
Jhon F. kenedy-
Pada intinya, jika ingin memiliki Negara yang kuat dan adikuasa seperti Amerika Serikat setiap bagian dari bangsa ini harus “berkarya”. Salah satu cara untuk berkarya adalah menulis. Menulis adalah cara yang sangat praktis untuk berkarya. karena cukup bermodalkan ide plot cerita, pena dan kanvas untuk menulis.
Dalam sebuah ungkapan yang sangat menggugah semangat menulis: “Menulislah, maka panjang umur karyamu akan melampaui umurmu sendiri. Menulislah, maka dengungan suara karyamu akan melampaui dengungan suara toa sekalipun. Menulislah, maka karyamu akan melampaui dirimu sendiri” Akum L. Situmorang
Kita terkadang bermimpi untuk masuk syurga. ”wah, enak ya hidup disyurga, hidup serba kecukupan dan damai”. Ya, jelas. Semua orang inginkan syurga, namun tidak semua yang menujunya.
Malah kebingungan ternyata yang didapat syurga yang sementara. Dari pada bingung ni, semua pasti tahu kalau amalan yang pahala yang tidak akan putus-putus sampai hari kiamat. Ya, namanya shadaqoh jariyah yang tiga, yaitu Ilmu yang bermanfaat, doa anak shaleh dan harta yang diwaqafkan. Salah satu sadaqoh jariyah tadi yaitu Ilmu yang bermanfaat. Lantas bagaimana caranya untuk berkarya menebar ilmu yang bermanfaat?, lalu bagaimana kalau kita tidak punya pengalaman mengajar?. Allah maha tahu segala sesuatu tentang hambanya. Lalu, bagaimana caranya? Menulis jawabannya. Kenapa dengan menulis?.
Menulis memiliki keefisienan untuk menebar ilmu yang bermanfaat. Kita semua pasti tahu guru yang paling setia adalah buku dan Buku tercipta dari kegiatan menulis. Mungkin, kalau mengajar didalam satu kelas hanya dapat mengajar 30an murid. Namun, dengan menulis kita bisa mengajar murid hingga tak hingga. Jika mengajar di kelas memiliki limit waktu 1 sampai 2 jam, dengan menulis kita tidak memiliki limit waktu untuk mengajar selama tulisan kita dibaca. Mulailah untuk menulis sekarang, karena kalau tidak mulai sekarang untuk berkarya, kapan lagi?.
Dalam sebuah ungkapan yang sangat menggugah semangat menulis: “Menulislah, maka panjang umur karyamu akan melampaui umurmu sendiri. Menulislah, maka dengungan suara karyamu akan melampaui dengungan suara toa sekalipun. Menulislah, maka karyamu akan melampaui dirimu sendiri” Akum L. Situmorang
Kita terkadang bermimpi untuk masuk syurga. ”wah, enak ya hidup disyurga, hidup serba kecukupan dan damai”. Ya, jelas. Semua orang inginkan syurga, namun tidak semua yang menujunya.
Malah kebingungan ternyata yang didapat syurga yang sementara. Dari pada bingung ni, semua pasti tahu kalau amalan yang pahala yang tidak akan putus-putus sampai hari kiamat. Ya, namanya shadaqoh jariyah yang tiga, yaitu Ilmu yang bermanfaat, doa anak shaleh dan harta yang diwaqafkan. Salah satu sadaqoh jariyah tadi yaitu Ilmu yang bermanfaat. Lantas bagaimana caranya untuk berkarya menebar ilmu yang bermanfaat?, lalu bagaimana kalau kita tidak punya pengalaman mengajar?. Allah maha tahu segala sesuatu tentang hambanya. Lalu, bagaimana caranya? Menulis jawabannya. Kenapa dengan menulis?.
Menulis memiliki keefisienan untuk menebar ilmu yang bermanfaat. Kita semua pasti tahu guru yang paling setia adalah buku dan Buku tercipta dari kegiatan menulis. Mungkin, kalau mengajar didalam satu kelas hanya dapat mengajar 30an murid. Namun, dengan menulis kita bisa mengajar murid hingga tak hingga. Jika mengajar di kelas memiliki limit waktu 1 sampai 2 jam, dengan menulis kita tidak memiliki limit waktu untuk mengajar selama tulisan kita dibaca. Mulailah untuk menulis sekarang, karena kalau tidak mulai sekarang untuk berkarya, kapan lagi?.
“Kalau kita tidak memaksakan untuk mulai menulis, maka kelak di masa tua tidak ada karya untuk dikenang selama hidup.” -Habiburahman Elshirazy-
Cara-cara tergolong ampuh untuk mendatangkan ide untuk menulis:
- Berwisata
- Motivasi
- Ilmu
- Peka lingkungan
- Mencari ide yang kuat
- Mematangkan ide sampai memiliki cerita
- Membuat peta konsep cerita
- Atur jam kerja
Comments
Post a Comment