pengaruh anomali media terhadap elektibilitas

-->
Anomali.
Faktor membuat elektibilitas yang membuat naiknya adalah media

Hal yang remeh membuat elektebilitas dari seorang tokoh adalah kepopuleran.  Dibandingkan antara syahrini dan jokowi. 2011 jokowi yang sudah menjadi wali kota tetapi masih bukan siapa-siapa. Permanen compaign, yaitu kampanye yang dilakukan tidak hanya sementara pada saat masa kampanye pilgub saja. Tetapi  jika dia telah terpilih menjadi itu adalah awal dari kampanyenya.
 Seorang gubernur setidaknya tidak membuat kerja yang banya. Cukup fokus untuk memberikan serangan luar lewat Humasnya.  Sekarang syahrini saja lewat karena kepopuleran jokowi.  Populeritasnya akan terkorelasi dengan elektibilitas.
Dedi yusu dan kang aher
Juni 2011, ahmad herawan aher tidak dibicarakan oleh pengguna google, tetapi setelah media si aher sudah digarap. Aher  mulai naik.
Mungkinkah menundukan media??
kita tidak memiliki media, itu bukan jawabannya. Tetapi yang harus dibenahi ada tentang persepsi ttg media. Gagalnya atau tidaknya kkta berkomunikasi denagn media,  adalah problenya di interneral bukan di eksternal.
 Mungkin kita belum sadar kalau media lebih penting dari pada direct selling. Tetapi sadar atau tidak direct selling lebih mengeluarkan biaya dari pada emnggunakan media.  Sebenarnya direct selling dan media harus di korelasikan karena dengan siaran udara media, kita akan mempermudah direct selling itu sendiri.  
Media kawan atau lawan.?
Politisi tokoh pejabaat yang benci dengan media, sama dengan nelayan yang takut ombak.
kenali jenis media,  kalau koran isunya,
 kalau tv yang perlu gambarnya.
Di tv, gak da gambar, gak da news.
 Sesuatu yang unik, pasti di sorot oleh media.  Ibarat di media, patokan dari reporter “ bad news, belum tentu bad news” tetapi good news tetap good news.  News tentang “anjing menggigit manusia biasa” tetapi news manusia “menggigit” anjing sangat menarik. 
Isunya apa, visualnya apa?
Dalam pertivian ada ratingnya. Jika isunya menarik, rating nya akan tinggi dan tv  akan mnyoroti itu. Dan itu lah yang kita harus  cari moment itu.
Segmentasi penting untuk memilih medianya pas buat kita. Kalau ekonomi mencari media seperti analisa dan sebagainya.
Latarbelakang media.
Siapa yg memiliki media itu
Kepentingan media:
Kepentingan bisnis
Politik
Pemilik
pengelola
Segmentasi media:
 Kenali para pengelola media:
·         Pemilik media
·         Jajaran oimpinan media (pimpinan redaksi, redaktur, pelaksana)
·         Wartawan lapangan (wartawan lapangan ( fotografer, kamerawan)
Bagaimana cara mensiasatan membuat
Bagaimana cara strategi komunikasi dengan awak media agar berita kita yang ingin kita muat dimedia  dengan cost yang minim bahkan tampa biaya?
Membuat persoalan yang unik dan interest buat media.
Memiliki nilai berita yang kuat .
Tips yang paling ampuh adalah membuat media tergantung pada kita.
Tpe wartawn:”
 Independen
Sponsor
By order
Member
Isu Yang dinaikan sehingga menarik soroten publik itu gimana sih?
Mengapa kaum muslim juga tidak memiliki media untuk menyuarakan islam itu sendiri?
Karena islam di indonesia adalah islam nominal bukan idiologis.
Bagaimana menghandel media?
 sosial media yang bisa dipakai:






Comments